Perbedaan Jahe Merah dan Jahe Biasa: Manfaat, Kandungan Nutrisi, dan Cara Menggunakan Kedua Jenis Jahe

Daftar Isi

Jahe merah dan jahe biasa sering digunakan sebagai rempah-rempah dan obat tradisional. Meskipun keduanya berasal dari genus yang sama, Zingiber, ada perbedaan signifikan antara keduanya dalam hal penampilan, rasa, manfaat kesehatan, dan penggunaan. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 perbedaan utama antara jahe merah dan jahe biasa, serta manfaat, kandungan nutrisi, dan cara penggunaannya.

1. Asal dan Penampilan

- Jahe Merah: Jahe merah memiliki warna merah kecoklatan pada bagian dalamnya dan seringkali lebih besar dan berair dibandingkan jahe biasa.

- Jahe Biasa: Jahe biasa memiliki warna kuning kecoklatan dan kulit yang lebih tipis. Bagian dalamnya biasanya berwarna putih atau kuning pucat.

2. Rasa

- Jahe Merah: Jahe merah cenderung lebih pedas dan memiliki aroma yang lebih kuat daripada jahe biasa.

- Jahe Biasa: Jahe biasa memiliki rasa pedas yang lebih ringan dan aroma yang lebih halus.

 3. Manfaat Kesehatan

- Jahe Merah: Jahe merah diketahui mengandung senyawa anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat, serta dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko penyakit jantung.

- Jahe Biasa: Jahe biasa juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, tetapi dalam tingkat yang lebih rendah daripada jahe merah. Jahe biasa juga dikenal baik untuk pencernaan dan mengurangi mual.

4. Kandungan Nutrisi

- Jahe Merah: Jahe merah mengandung lebih banyak senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, dan zingeron, yang memberikan efek anti-inflamasi dan antioksidan yang kuat.

- Jahe Biasa: Jahe biasa juga mengandung senyawa aktif yang sama, tetapi dalam jumlah yang lebih rendah.

5. Penggunaan

- Jahe Merah: Jahe merah sering digunakan dalam masakan Asia Tenggara dan minuman tradisional seperti wedang jahe. Jahe merah juga dapat diparut dan dijadikan bumbu tambahan pada berbagai masakan.

- Jahe Biasa: Jahe biasa lebih umum digunakan dalam masakan global, termasuk masakan India, China, dan Jepang. Jahe biasa juga sering digunakan sebagai bumbu dalam kue-kue dan minuman.

6. Harga

- Jahe Merah: Harga jahe merah cenderung lebih tinggi daripada jahe biasa karena jarang ditemukan dan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi.

- Jahe Biasa: Jahe biasa lebih mudah ditemukan dan harganya lebih terjangkau daripada jahe merah.

7. Ketersediaan

- Jahe Merah: Jahe merah umumnya lebih sulit ditemukan di supermarket biasa dan lebih sering ditemukan di pasar tradisional atau toko rempah-rempah khusus.

- Jahe Biasa: Jahe biasa lebih mudah ditemukan di supermarket dan pasar tradisional.

8. Penyimpanan

- Jahe Merah: Jahe merah cenderung lebih cepat membusuk daripada jahe biasa karena tingginya kadar air dalam dagingnya.

- Jahe Biasa: Jahe biasa dapat disimpan lebih lama daripada jahe merah jika disimpan dalam kondisi yang tepat.

9. Efek Samping

- Jahe Merah: Konsumsi jahe merah dalam jumlah besar dapat menyebabkan iritasi lambung dan mulut, serta interaksi obat yang tidak diinginkan.

- Jahe Biasa: Jahe biasa juga dapat menyebabkan iritasi lambung jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

10. Penggunaan Tradisional

- Jahe Merah: Jahe merah sering digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan, rematik, dan gangguan pernapasan.

- Jahe Biasa: Jahe biasa juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi masalah pencernaan dan mual.

Dalam menentukan jenis jahe yang akan digunakan, penting untuk mempertimbangkan tujuan penggunaan dan preferensi pribadi. Kedua jenis jahe memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, dan penggunaannya dalam masakan dapat memberikan rasa dan aroma yang khas. 

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan, konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter Anda sebelum mengonsumsi jahe dalam jumlah besar.

Sumber gambar: Manggarai News

Posting Komentar