Manfaat Tempe untuk Kesehatan: Mengatasi Menopause dan Mencegah Kanker

Daftar Isi

Tempe, makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari kedelai fermentasi, telah lama dikenal sebagai sumber protein nabati yang kaya. Namun, manfaat tempe tidak hanya terbatas pada nilai gizinya yang tinggi. 

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tempe juga memiliki potensi besar dalam mengatasi masalah menopause dan bahkan mencegah kanker.

Kandungan Isoflavonoid dalam Tempe

Isoflavonoid, yang ditemukan dalam tempe, adalah senyawa fitoestrogen yang memiliki struktur kimia serupa dengan estrogen manusia. Senyawa ini terdiri dari dua bentuk utama: glikosa dan aglikon. 

Prof Dr Sukrasno MS dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menekankan bahwa isoflavonoid dalam tempe memiliki nilai gizi yang sangat tinggi, yang dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.

Pengaruh Tempe terhadap Menopause dan Kanker

Dua komponen isoflavonoid, genistein dan daidzein, berperan penting dalam melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular dan menghambat pertumbuhan sel kanker. 

Selain itu, keduanya berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas, yang pada gilirannya dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Tempe dalam Mengatasi Malnutrisi dan Anemia

Tempe juga dianggap sebagai solusi untuk masalah malnutrisi dan anemia. Kandungan nutrisi dalam tempe dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan memperbaiki penyerapan Fe2+, mineral penting yang diperlukan untuk produksi sel darah merah.

Proses Fermentasi dan Kualitas Tempe

Proses fermentasi tempe memainkan peran kunci dalam menentukan kualitas dan kandungan nutrisinya. Tempe yang difermentasi selama 30-36 jam dianggap muda, sementara fermentasi 40-46 jam menghasilkan tempe yang matang. Tempe mencapai kandungan flavonoid optimal ketika fermentasi berlangsung selama 61 jam.

Kasus Keracunan dan Keamanan Tempe

Meskipun tempe umumnya aman untuk dikonsumsi, ada kasus keracunan yang terjadi ketika tempe difermentasi dengan bahan dasar kelapa, yang menghasilkan asam bongkrek, toksin berbahaya yang diproduksi oleh bakteri Burkholderia gladiola.

Kesimpulan

Penemuan ini membuka jalan baru dalam penggunaan tempe sebagai makanan fungsional yang tidak hanya bergizi tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. 

Apakah Anda memiliki resep tempe favorit atau tips kesehatan terkait? Kami ingin mendengar dari Anda!

Posting Komentar